berdirilah teguh

Berdirilah Tegak, Angkatlah Mukamu

Kamis, 27 November 2025, Kamis Pekan Biasa XXXIV
Bacaan: Dan. 6:12-28; MT Dan. 3:68,69,70,71,72,73,74Luk. 21:20-28.

“Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." (Luk 21: 28)

Tinggal tiga hari tersisa dalam tahun liturgi yang akan berakhir. Hari Minggu nanti kita mulai masa Advent dan kita masuki tahun liturgi yang baru. Mendekati akhir tahun liturgi ini, kita masih diajak untuk merenungkan percakapan Yesus tentang akhir jaman dalam Injil hari ini. Yesus menyampaikan khotbah apokaliptik-Nya tentang kehancuran, gambaran pasukan yang mengelilingi kota Yerusalem, kekacauan di langit, dan bangsa-bangsa yang gemetar ketakutan. Namun di tengah kekacauan ini, Ia menyampaikan pesan harapan yang mendalam: “Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”

Bagi umat Kristen awal, kehancuran Yerusalem adalah momen traumatis. Kota yang mereka cintai — pusat iman dan identitas mereka — hancur berkeping-keping. Mungkin terasa seperti akhir dari segalanya. Namun Lukas, yang menulis bertahun-tahun setelah kehancuran itu, membantu pembacanya melihat bahwa bahkan tragedi ini pun tidak berada di luar rencana Allah. Dunia lama sedang berlalu, dan Allah sedang mempersiapkan sesuatu yang baru — “langit dan bumi yang baru.”

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa karya Allah sering kali terwujud melalui krisis. Yesus memanggil kita bukan untuk putus asa, tetapi untuk berharap. Di tengah perang, bencana, dan kebingungan — baik di dunia maupun dalam kehidupan pribadi kita — Ia mengundang kita untuk tetap teguh dan setia. Pembebasan sudah dekat, bukan dalam arti melarikan diri dari penderitaan, tetapi sebagai terbitnya kerajaan Allah yang penuh keadilan, damai, dan kemanusiaan.

Anak Manusia datang “dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.” Ini bukanlah gambaran yang menakutkan, tetapi visi kerajaan yang sepenuhnya manusiawi dan ilahi, di mana cinta menggantikan dominasi dan belas kasihan mengalahkan kekerasan. Tugas kita, sebagai murid-murid-Nya, adalah mempersiapkan diri untuk kerajaan itu — untuk memanusiakan dunia kita, hubungan kita, dan komunitas kita. Panggilan kita adalah tetap siap sedia dengan menghidupi iman kristiani kita secara sungguh-sungguh.

Jadi, ketika segala sesuatu nampak dan terasa hancur berantakan, marilah kita ingat kata-kata Yesus: “Berdirilah tegak, angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat!” Mari kita hidup dengan harapan, keberanian, dan iman, berkomitmen untuk membangun Kerajaan-Nya di bumi ini, menyadari bahwa setiap tindakan cinta dan keadilan yang kita lakukan saat ini adalah benih dari Kerajaan-Nya yang kekal.

Tuhan, jadikanlah kami orang-orang yang penuh harapan dan keberanian dalam menghidupi iman. Amin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *