loner wanderer

Tak Ada Yang Dapat Memuaskan Kita

Rabu, 17 September 2025, Rabu Pekan Biasa XXIV
Bacaan: 1Tim. 3:14-16. ; Mzm. 111:1-2,3-4,5-6Luk. 7:31-35.

“Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis." [Luk 7: 32]

Injil sering kali menunjukkan kepada kita bahwa manusia sulit untuk dipuaskan. Perumpamaan Yesus dalam Injil hari ini berkata: “Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari; kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.” Tidak ada yang dapat memuaskan kita. Kita selalu mencari sesuatu yang berbeda, sesuatu yang lebih baik, seolah-olah hidup adalah menu di mana kita bisa memesan apa pun yang kita inginkan. Namun kenyataannya, kebahagiaan tidak datang dengan memiliki segalanya, tetapi dengan belajar menghargai apa yang sudah kita miliki. Hari ini, tanyakan pada diri sendiri: apakah aku menghargai orang-orang yang Tuhan tempatkan dalam hidupku, atau apakah aku selalu fokus pada apa yang hilang? Apakah aku melihat gelas setengah penuh atau setengah kosong?

Ada juga godaan untuk mencela segala sesuatu. Beberapa orang mencampuri urusan yang bahkan tidak mereka pahami, menyebarkan negativitas ke mana pun mereka pergi. Namun, celaan yang terus-menerus membuat kita menjadi pahit dan sendirian. Ingatlah, bahkan Yesus pun dicela — kata-kata-Nya, tindakan-Nya, bahkan keheningan-Nya! Namun, Dia tidak pernah membiarkan semua itu menghentikan-Nya untuk melakukan kehendak Bapa. Jika kita mengikuti-Nya, kita pun harus belajar tidak takut pada celaan, tetapi berjalan maju dengan keberanian. Menjalani kehidupan sebagai murid-murid Kristus tidaklah mudah. Kita akan berhadapan dengan orang-orang yang tidak menyukai apa yang kita lakukan. Janganlah kita membiarkan hal itu menjatuhkan kita, tetapi lihatlah pencobaan itu sebagai kesempatan bagi Tuhan untuk menunjukkan kuasa-Nya untuk menang atas kesulitan.

Jalan ke depan adalah anugerah kebijaksanaan. Kebijaksanaan memungkinkan kita menikmati hidup, merasakan keindahannya dan tantangannya tanpa rasa dendam. Hidup ini singkat; hidup tidak dimaksudkan untuk dihabiskan dalam kepahitan. Setiap hari Allah mengirimkan kepada kita orang-orang dan situasi yang dapat membantu kita bertumbuh, asalkan kita menerimanya dengan kerendahan hati dan rasa syukur.

Mari kita mohon kepada Roh Kudus agar kita dikaruniai kebijaksanaan sehingga dapat mengenali berkat-berkat yang sudah ada, menahan diri dari keinginan untuk mencela, dan hidup dengan hati yang bersyukur. Hanya dengan begitu kita akan menemukan kepenuhan hidup dalam Kritus.

Tuhan, semoga kami dapat mengenali berkat-berkat yang telah kami terima dan hidup dengan hati penuh syukur. Amin.

1 thought on “Tak Ada Yang Dapat Memuaskan Kita”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *