Rabu, 26 November 2025, Rabu Pekan Biasa XXXIV
Bacaan: Dan. 5:1-6,13-14,16-17,23-28 ; MT Dan. 3:62,63,64,65,66,67; Luk. 21:12-19.
“Kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi..... Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.” (Luk 21: 12. 13. 19).
Dalam Injil hari ini, Yesus melanjutkan sabda-Nya tentang tanda-tanda zaman. Ia berbicara dengan jujur tentang penganiayaan, pengkhianatan, dan penderitaan. Namun, pesan-Nya bukanlah pesan ketakutan, melainkan pesan keberanian dan kepercayaan.
Yesus menyampaikan kepada murid-murid-Nya bahwa mengikuti-Nya akan membawa cobaan — bahkan dari orang-orang terdekat mereka. “Kamu akan dikhianati oleh orang tua, saudara, kerabat, dan teman-temanmu.” Kata-kata ini mungkin terdengar keras, tetapi disertai dengan jaminan yang lebih dalam: “Tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang.” Apa yang tampak seperti kontradiksi sebenarnya adalah misteri iman — bahwa bahkan dalam penderitaan, tangan Allah tidak pernah melepaskan kita.
Penganiayaan, kata Yesus, akan menjadi kesempatan kita untuk bersaksi. Ketika iman menuntut pengorbanan — ketika berkata jujur membuat kita terisolasi, atau ketika memilih belas kasihan daripada kenyamanan menjadi sulit — itulah saat kesaksian kita bersinar paling terang. Di dalam kegelapan, cahaya menjadi terlihat.
Yesus juga menjanjikan kehadiran-Nya dalam cobaan kita: “Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat.” Kita tidak ditinggalkan sendirian untuk membela diri. Roh Allah berbicara melalui kata-kata kita dan menopang kita ketika kekuatan manusia gagal.
Bagi orang-orang Kristen awal yang menghadapi penjara dan kematian, kata-kata ini adalah tali penyelamat harapan. Dan kata-kata yang sama tetap relevan bagi kita hari ini. Ujian yang kita hadapi mungkin tidak se-dramatis itu, tetapi semua itu menguji ketekunan kita — ketekunan iman dalam dunia yang sering melupakan Allah.
“Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.” Dengan ketekunanmu, kamu akan menyelamatkan hidupmu. Inilah inti dari pengikut Kristus: terus percaya, mencintai, dan berharap — bahkan ketika dunia menjadi gentar — mengetahui bahwa Kristus telah menang.
Tuhan, bebaskan kami dari segala ketakutan yang melumpuhkan sehingga kami memiliki keberanian yang lahir dari iman untuk memberikan kesaksian akan tuntutan Injil. Amin.

