gratitude

Diselamatkan Oleh Iman

Rabu, 12 November 2025, Peringatan Wajib St. Yosafat
Bacaan: Keb. 6:1-11Mzm. 82:3-4,6-7Luk. 17:11-19.

“Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau." (Luk 17: 19)

Cerita tentang sepuluh orang kusta adalah salah satu pengingat paling menyentuh tentang rasa syukur dalam Injil. Sepuluh orang disembuhkan, tetapi hanya satu, seorang Samaria, yang kembali untuk mengucap syukur. Yang lain menerima anugerah, tetapi melupakan Sang Pemberi.

Mari kita perhatikan di mana peristiwa ini terjadi, yakni di perbatasan antara Galilea dan Samaria. Orang Yahudi dan Samaria biasanya tidak berinteraksi satu sama lain, namun di sini mereka berada, berdampingan dalam penderitaan mereka. Penyakit, rasa sakit, dan kesengsaraan telah meruntuhkan dinding yang memisahkan mereka. Hal yang sama berlaku bagi kita: dalam kelemahan kita, kita menemukan kemanusiaan kita yang sama, dan dalam kebutuhan kita yang sama, kita menemukan Allah.

Patut kita perhatikan juga seruan orang-orang kusta tersebut. Mereka berdiri dari jauh, terasing dan terisolasi, namun suara mereka tetap sampai kepada Yesus: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Dan Yesus mendengarkan seruan mereka. Ia menyuruh mereka pergi, dan saat mereka taat melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus, mereka disembuhkan. Seringkali belas kasih Allah tidak datang dalam mukjizat instan, tetapi sepanjang jalan ketaatan dan iman.

Namun inilah inti Injil hari ini: hanya satu yang kembali untuk mengucap syukur. Rasa syukur tidak otomatis—ia membutuhkan kesadaran, kerendahan hati, dan cinta. Betapa mudahnya berdoa dengan mendesak saat kita membutuhkan, tetapi betapa cepatnya kita melupakan saat berkat datang. Kita bisa saja menjadi orang yang tidak tahu berterima kasih kepada orang tua yang pernah memberi kita segalanya, kepada teman atau mentor yang mendukung kita, dan di atas segalanya kepada Allah, yang memberi kita Anak-Nya.

Orang Samaria menunjukkan jalan kepada kita: ia kembali, memuji Allah, dan tersungkur di kaki Yesus dalam ucapan syukur. Syukur memperdalam anugerah dan mengubah penyembuhan menjadi keselamatan. Yesus berkata kepadanya, “Imanmu telah menyelamatkan engkau.”

Marilah kita hidup dengan hati yang bersyukur. Jangan pernah melupakan anugerah Allah dan mengubah berkat-berkat yang kita terima menjadi pujian bagi-Nya!

Tuhan, terima kasih atas kehadiran-Mu, penyelenggaraan-Mu dan semua anugerah yang telah aku terima. Amin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *