transfigurasi 2025

Dengarkanlah Dia!

Rabu, 6 Agustus 2025, Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya
Bacaan: Dan. 7:9-10,13-14 atau 2Ptr. 1:16-19Mzm. 97:1-2,5-6,9Luk. 9:28b-36.

"Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." [Luk 9: 35]

Kita rayakan hari ini Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya atau juga disebut Transfigurasi. Kisah Transfigurasi yang kita baca dan dengarkan di tahun C ini diambil dari Injil Lukas. Kisah Lukas tentang Yesus yang berubah rupa bukan hanya tentang perjalanan fisik ke sebuah gunung; ini adalah pendakian rohani — perjalanan menjauh dari hiruk-pikuk dunia menuju kehadiran Allah. Gunung ini bukan sekadar Gunung Tabor; tetapi mewakili dunia Allah, tempat di mana perspektif ilahi mengubah pandangan manusia.

Yesus mengundang Petrus, Yakobus, dan Yohanes untuk meninggalkan “dataran rendah” — simbol pemikiran duniawi di mana nilai diukur dengan kekayaan, ketenaran, dan kesuksesan — dan masuk ke dalam doa. Hanya dalam ruang keheningan dan keintiman dengan Allah inilah para murid mulai melihat Yesus dengan cara yang berbeda. “Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah.” Wajah yang pernah cacat karena penolakan dan penderitaan kini bersinar dengan kemuliaan ilahi. Apa yang dulu dianggap kegagalan kini terungkap sebagai kemenangan sejati di mata Allah.

Transformasi ini bukan hanya tentang Yesus — ini adalah undangan bagi kita. Di dunia yang dipenuhi kebisingan, gangguan, dan penilaian yang dangkal dan superficial, kita dipanggil untuk naik ke “gunung” juga. Kita harus mencari ketenangan, tinggal dalam doa, dan membiarkan pandangan kita dibentuk oleh Injil. Tanpa pendakian ini, kita berisiko salah menilai apa yang benar-benar penting dalam hidup.

Dikisahkan bahwa Musa dan Elia muncul di samping Yesus — mewakili Hukum dan Para Nabi — mengonfirmasi bahwa jalan penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya memang merupakan pemenuhan seluruh Kitab Suci. Awan melingkupi mereka, simbol kehadiran Allah, dan dari sana, terdengar suara : “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”

Inilah inti Injil: dengarkan Yesus! Bahkan ketika cara-Nya tampak sebagai paradoks atau sulit, bahkan ketika salib tampak besar, kita harus percaya bahwa di dalam-Nya terdapat hidup yang sejati. Setiap Minggu, setiap saat dalam Ekaristi, kita mendaki gunung kembali. Di sana, kita menyaksikan kemuliaan-Nya dan mendengar kembali perintah Tuhan: “Dengarkanlah Dia.”

Ya Allah, semoga kami menjadi orang-orang yang dibebaskan dalam Kristus, berkomitmen untuk mengubah dunia ini dengan keadilan dan kebebasan bagi semua orang, dan belajar untuk saling mengasihi sebagaimana Engkau mengasihi kami dalam Kristus, Putera-Mu. Amin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *