Sukacita Menemukan Harta Sejati

Rabu, 30 Juli 2025, Rabu Pekan Biasa XVII
Bacaan: Kel. 34:29-35Mzm. 99:5,6,7,9Mat. 13:44-46.

"π™·πšŠπš• π™ΊπšŽπš›πšŠπš“πšŠπšŠπš— πš‚πš˜πš›πšπšŠ πš’πšπšž πšœπšŽπšžπš–πš™πšŠπš–πšŠ πš‘πšŠπš›πšπšŠ πš’πšŠπš—πš πšπšŽπš›πš™πšŽπš—πšπšŠπš– πšπš’ πš•πšŠπšπšŠπš—πš, πš’πšŠπš—πš πšπš’πšπšŽπš–πšžπš”πšŠπš— πš˜πš›πšŠπš—πš, πš•πšŠπš•πšž πšπš’πš™πšŽπš—πšπšŠπš–πš”πšŠπš—πš—πš’πšŠ πš•πšŠπšπš’. π™Ύπš•πšŽπš‘ πšœπšŽπš‹πšŠπš‹ πšœπšžπš”πšŠπšŒπš’πšπšŠπš—πš’πšŠ πš™πšŽπš›πšπš’πš•πšŠπš‘ πš’πšŠ πš–πšŽπš—πš“πšžπšŠπš• πšœπšŽπš•πšžπš›πšžπš‘ πš–πš’πš•πš’πš”πš—πš’πšŠ πš•πšŠπš•πšž πš–πšŽπš–πš‹πšŽπš•πš’ πš•πšŠπšπšŠπš—πš πš’πšπšž. π™³πšŽπš–πš’πš”πš’πšŠπš— πš™πšžπš•πšŠ πš‘πšŠπš• π™ΊπšŽπš›πšŠπš“πšŠπšŠπš— πš‚πš˜πš›πšπšŠ πš’πšπšž πšœπšŽπšžπš–πš™πšŠπš–πšŠ πšœπšŽπš˜πš›πšŠπš—πš πš™πšŽπšπšŠπšπšŠπš—πš πš’πšŠπš—πš πš–πšŽπš—πšŒπšŠπš›πš’ πš–πšžπšπš’πšŠπš›πšŠ πš’πšŠπš—πš πš’πš—πšπšŠπš‘. πš‚πšŽπšπšŽπš•πšŠπš‘ πšπš’πšπšŽπš–πšžπš”πšŠπš—πš—πš’πšŠ πš–πšžπšπš’πšŠπš›πšŠ πš’πšŠπš—πš πšœπšŠπš—πšπšŠπš πš‹πšŽπš›πš‘πšŠπš›πšπšŠ, πš’πšŠπš™πšžπš— πš™πšŽπš›πšπš’ πš–πšŽπš—πš“πšžπšŠπš• πšœπšŽπš•πšžπš›πšžπš‘ πš–πš’πš•πš’πš”πš—πš’πšŠ πš•πšŠπš•πšž πš–πšŽπš–πš‹πšŽπš•πš’ πš–πšžπšπš’πšŠπš›πšŠ πš’πšπšž," (π™ΌπšŠπš 𝟷𝟹: 𝟺𝟺 – 𝟺𝟼).

Yesus menceritakan dua perumpamaan singkat hari iniβ€” satu tentang seseorang yang menemukan harta terpendam, dan satu lagi tentang seorang pedagang yang menemukan mutiara yang sangat berharga. Keduanya rela menyerahkan segalanya demi mendapatkan apa yang mereka temukan, karena mereka menyadari betapa berharganya apa yang terbentang di hadapan mereka.

Pada zaman Yesus, kisah-kisah tentang harta terpendam sudah umum. Akibat perang dan invasi, banyak orang mengubur barang-barang berharga mereka di ladang sebelum melarikan diri dari bahaya, berharap untuk kembali suatu hari nanti. Seringkali, mereka tidak pernah kembali. Bertahun-tahun kemudian, seorang buruh atau pejalan kaki mungkin secara tidak sengaja menemukan sesuatu yang terkubur dan telah lama terlupakanβ€”sesuatu yang tak ternilai harganya.

Yesus menggunakan gambaran sehari-hari itu untuk menggambarkan Kerajaan Surga. Kerajaan itu tidak tampak mencolok atau jelas pada awalnya. Kerajaan itu seringkali tersembunyi, sunyi, dan mudah diabaikan. Tetapi bagi mereka yang memiliki mata untuk melihat dan hati yang terbuka terhadap kasih karunia, Injil menjadi harta yang jauh lebih berharga daripada apa pun yang ditawarkan dunia ini.

Beberapa orang menemukan harta iman secara kebetulanβ€”melalui perkataan seorang teman, sebaris ayat Kitab Suci, atau pengalaman yang tak terduga. Yang lain mencarinya seperti pedagang itu, telah menemukan hikmat di banyak tempat tetapi masih merindukan lebih banyak lagi. Entah ditemukan secara tidak sengaja atau dicari dengan penuh kerinduan, ketika sungguh-sungguh ditemui, Injil mendatangkan sukacita yang mendalam dan abadi.

Yesus mengundang kita untuk melihat dengan mata yang baru. Harta yang Ia tawarkan bukanlah harta materiβ€”melainkan diri-Nya sendiri, Firman-Nya, kasih-Nya. Begitu kita mengenali harta ini, kita dipanggil untuk menata kembali hidup kita. Bukan karena kewajiban atau ketakutan, melainkan karena sukacita. Sukacita adalah jantung dari perumpamaan-perumpamaan ini.

Apa yang harus Anda lepaskan hari ini untuk memperoleh dan mempertahankan harta itu? Maukah Anda berkata ya untuk keindahan dan sukacita Kerajaan Allah? Adakah kelekatan-kelekatan yang harus anda lepaskan untuk memperoleh sukacita Kerajaan Allah?

Tuhan, Engkaulah sukacitaku. Semoga aku terlebih dahulu mencari Kerajaan-Mu. Amin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *